Aya’s Writing Book

12164425_1701316456767942_2003101260_o

Beberapa hari yang lalu Aya membawa pulang writing booknya yang kebetulan sudah penuh dan boleh disimpan di rumah. Saya selalu excited membaca tulisan-tulisan Aya. Selalu adaa aja ide yang bisa Ia tuangkan ke dalam kalimat. Entah itu aktivitas kami di saat weekend, kegiatan sehari-harinya di rumah, atau kadang hanya sekedar imajinasinya. Lucu dan kreatif sih menurut saya 😀

Di usianya yang baru 5 tahun Ia sudah mampu membuat cerita, walau kadang grammarnya masih belum sempurna. Semuanya memang berproses, dari yang awalnya hanya satu kalimat hingga saat ini Ia bisa menulis minimal tiga kalimat dalam setiap cerita. Penasaran gak sih gimana proses belajar menulis anak-anak di sini?

Di awal mereka belajar menulis, guru-guru tidak mendiktekan kata yang harus ditulis tetapi setiap anak diberi kebebasan untuk menulis kata apa saja yang mereka inginkan menjadi sebuah kalimat sederhana. Sebagian besar biasanya terdiri dari kata-kata yang simple dan telah otomatis terekam dalam ingatan mereka, misalnya “I am”, “Mum”, “Dad”, “go”, “to”, dll. Nah untuk kata-kata yang cukup kompleks, anak-anak disuruh mengeja sebelum menuliskannya (dalam hal ini biasanya menggunakan metode phonics seperti yang pernah saya ceritakan di sini). Bagaimana kalau anak tetap tidak bisa, apakah guru akan langsung membantu menuliskannya dibuku? Tidak juga, setiap anak akan dibimbing terus hingga ia mampu menuliskan kata yang ingin ditulisnya. Salah juga tidak apa-apa, namanya juga belajar, tidak akan dimarahi atau diberi hukuman. Setelah selesai menulis, barulah guru akan mengoreksi tulisan dengan bersama-sama membaca tulisan tersebut. Kebetulan saya pernah ikut workshop membaca dan menulis di sekolahnya Aya, jadi cukup banyak informasi yang saya peroleh dari gurunya tentang bagaimana proses belajar mengajar mereka di kelas.

Hal menarik lainnya adalah sebelum mulai menulis kalimat, anak-anak akan membuat gambar/ilustrasi terlebih dahulu. Menurut saya metode ini cukup kreatif karena anak dapat berimajinasi dan menuangkan ide-idenya dalam bentuk gambar, kemudian baru merangkai kata demi kata hingga menjadi sebuah kalimat yang menarik.

Leave a comment